Jumat, 25 Desember 2009

the new cabinet of GERMAN(part 1)^_^

UKM GERMAN UM uda nglaksanain RUKUN (Reformasi Tahunan Keluarga UKM German) pada tgl 5-6 Desember 2oo9 lho....
dengan tema "German Bersama Menuju Perubahan yang Lebih Baik",,,
dua hari semalam para Germanisty beradu mulut, adu argumen, ,
sampe ga bobok,,
sampe ga sempet kentut,,
sampee terkuras semua tenaga dan pikiran....
(halah lebayyy...=p)
hingga akhirna sampailah pada suatu kesimpulan akhir,,,
dan terpilihlah ketum baru UKM german periode 2010....
jengjengjengjeng.....
jreeeeng......

atas nama :

YUSUF ARIFIN
dari fak. Ekonomi

meskipun banyak yang gag percaya, , tp ketum baru German ini angkatan 2008 lhoh...hehehe
soooo,,,
masih fresh from the freezer...

sang ketum baru lalu menyusu para pembantu...eh, kpenitiaan baru sebagai berikut :

sekum (sekretarisna ketum): HANAFI BAWADHON dari Teknik SIpil 2007
Bendum(bendaharana ketum) : DIDIK NURDIANSYAH dari Teknik Sipil 2007 (lagii???)

selain dibantu oleh sekum dan bendum,, ketum juga punya pembantu2 lainnya lho...
(tapi pembantu2 ketum ni ga penah digaji....T.T,,hiks,,tp gpp...
yg pnting masuk syurga....hehehe....pede!!!)
mengingat banyaknya pembantu ketum,, kalo disebutin satu persatu bisa ngalah-ngalahin OVJ(opera Van Java) lamanya jess...
soo,, kita show up di lain waktu ajjah dwech...


pkokna...
congratz buat ketum dan pembantu2nya,,
semoga bisa menjalankan amanah yang diberikan dengan baik dan benar...
demiii masa depan GERMan yg lebih baik,,,
amiiiiiiii....nnnnnnn!!!!

(to be continued)

Selasa, 16 Juni 2009

seminar anti penyalahgunaan narkoba nasional




jika ingin melihat dengan jelas cukup klik gambar lalu save as.. gambar lumayan besar kok..
:
ini seminar nasional lohh menghadirkan pemateri dari BNP, himpsi jakarta, serta testimoni narkoba kertua slanker se malang raya.. so dont miss it... trims

Jumat, 27 Maret 2009

LKMO (21-22 maret 2009)

LKMO (Latihan Ketrampilan dan Menegemen Organisasi)adalah acara yang dlaksanakan untuk membekali diklat IX tentang pengetahuan organisasi dilingkup Universitas Negeri Malang dan luar Universitas Negeri Mlang. Dalam LKMO yang diadakan tanggl 21-22 maret 2009 dengan mengambil tema " aku belajar, aku tahu, aku bisa" dengan tema ini diharapkan para germanisty dapat memperoleh ilmu dalam kegiatan kemudian setelah tahu mereka akan menerapkan dalam kehidupan berorganisasi maupun di kehidupan sehari-hari.
Kegiatan KLMO dlaksanakan di desa Jun Rejo batu, selama 2 hari malam yang diisi dengan materi ke-GERMAN-an, Ke-NAPZA-an, Birokrasi, Personality, Adminitrasi, dan SWOT yang semuanya bertujuan untuk membekali diklat baru.Dengan materi yang diperoleh dalam kegiatan ini, para diklat baru diharapkan dapat menjalankan tugas-tugas organisasi dengan baik.

Selasa, 24 Februari 2009

DIKLAT IX UKM GERMAN

Diklat 9 UKM GERMAN UM dilaksanakan tanggal 27 feb-1 maret.
Tempat diklat ada di kawasan waduk Selorejo Ngantang.
Pada diklat ini dilaksanakan dialam bebas dengan memberikan kegiatan yang penuh tantangan kepada peserta diklat.
Dalam kegiatan diklat ini diisi kegiatan outbond dengan game-game yang sangat menantang.
Pada konsep diklat kali ini, para germanisty (anggota GERMAN)berkeinginan menciptakan anggota2 baru UKM GERMAN yang tangguh, mempunyai loyalitas tinggi, bersedia berjuang dengan tulus dan ikhlas, dan dapat bekerjasama dengan siapa pun, untuk mewujudkan itu semua dalam kegiatan diklat ini, peserta juga dilatih untuk mengenali karakter seseorang yang menjadi mitranya, sehingga diharapkan para peserta dapat mengambil sikap yang sesuai sikon terhadap orang yang dihadapinya, baik itu teman dalam satu organisasi atau para pejabat Universitas Negeri Malang,atau siapa saja yang menjadi lawan bicaranya.Adanya anggota baru diharapkan akan dapat membuat GERMAN dapat menjadi semakin baik untuk mencegah dan menanggulangi bahaya penyalahgunaan NAPZA yang semakin meraja lela di bumi Indonesia.
Setelah diklat ini selesai, para germanisty akan segera mengadakan LKMO (Latihan Keterampilan dan managemen organisasi)
Selamat Melanjutkan perjuangan germanisty, karena tugas kita tak akan berakhir selama NAPZA masih mengincar generasi bangsa ini. Chayoo......Semangat!!!!

Senin, 02 Februari 2009

Strawberry Meth-Quick

NARKOBA jenis baru dengan nama Strawberry Meth-Quick
Perlu kita waspadai, telah beredar disekolah-sekolah sesuatu yang mengerikan.
NARKOBA Crystal berbentuk bulat, mirip dengan permen POP ROCK rasa Strawberry (kalau kita kemut bisa berdesis di dalam mulut). Aromanya persis seperti Strawbery dan saat ini sudah beredar bebas di lingkungan sekolah. Namanya Strawberry Meth atau Strawberry Quick.Anak2 berpikir bahwa barang tersebut adalah PERMEN (gula-gula), berhati-hatilah karana permen ini dapat menyebabkan kondisi sang anak bisa masuk RS dan ketagihan. Selain rasa diatas dapat juga dalam rasa Coklat, kacang, Cola, chery, anggur dan rasa jeruk.Peringatkan anak kita untuk tidak menerima Permen Jenis ini dari orang-2 yang tidak kita kenal, meskipun dari teman mereka atau dari siapapun.Sampaikan pesan ini ke rekan yang lain untuk mencegah terjadinya hal-2 yang tidak kita inginkan.

Selasa, 20 Januari 2009

sejarah rokok Kretek

Kretek ialah rokok yang diperbuat daripada sebatian tembakau, bunga cengkih, dan 'sos' perisa. Namanya rokok ini merupakan perkataan Indonesia yang berasal daripada bunyi gemersik yang dihasilkan oleh bunga cengkih apabila dibakar. Secara amnya, kretek mengambil masa yang lebih lama untuk menghisap, berbanding dengan rokok biasa yang mempunyai saiz yang sama.

Kretek dicipta pada awal 1880-an oleh Haji Jamahri, seorang penduduk Kudus, Jawa, Indonesia, sebagai caranya untuk menghantar ubat eugenol daripada bunga cengkih ke dalam paru-paru kerana ubat ini dipercayai dapat merawat asma ketika itu. Apabila sakit dadanya pulih disebabkan "rawatan"nya itu, beliau memulakan pemasaran ciptaannya di kampungnya tetapi sebelum beliau dapat menjualnya secara besar-besaran, beliau meninggal dunia. M. Nitisemito kemudian mengambil alih tempatnya dan memulakan memperdagangkan rokok baru ini.

Kretek merupakan jenis tembakau yang jauh lebih banyak dihisap di Indonesia, di mana hampir 90% daripada perokok-perokok menghisap kretek berbanding tembakau biasa. Terdapat beratus-ratus pengilang kretek di Indonesia, termasuk syarikat-syarikat tempatan yang kecil serta jenama-jenama yang utama. Kini pengilang-pengilang kretek di Indonesia menggajikan melebihi 180,000 pekerja, dan menyebabkan negara ini merupakan 95% daripada pasaran bunga cengkih di seluruh dunia. Kebanyakan jenama antarabangsa yang terkenal, termasuknya Bentoel, Djarum, Gudang Garam, Sampoerna, Dji Sam Soe, dan Wismilak, berasal dari Indonesia.
Di Amerika Syarikat, kretek telah dikaitkan dengan seniman-seniman dan subbudaya-subbudaya goth, punk, serta indie. Nat Sherman di Amerika Syarikat juga menghasilkan rokok dengan jenama "A Touch of Clove", tetapi rokok ini bukannya kretek yang benar kerana ia mengandungi perisa bunga cengkih di dalam penapis rokok dan bukannya bunga cengkih yang benar yang dicampurkan dengan tembakau.

Sejarah Singkat Rokok Kretek Indonesia

Tulisan awal tentang tembakau berasal dari Christophorus Columbus tahun 1492, yang
melaporkan penduduk asli Benua Amerika senang menghisap tembakau untuk mengusir
rasa letih. Daun tembakau juga digunakan untuk keperluan upacara ritual dan bahan
pengobatan di kalangan Suku Indian. Kemudian para penakluk dan penjelajah dari Eropa
mulai menghisap daun tembakau sehingga kebiasaaan ini menyebar keseluruh penjuru
dunia (Budiman & Onghokham,1987).

Rokok merupakan benda yang tidak asing lagi bagi penduduk Indonesia malahan
keberadaan rokok di Indonesia sudah mengakar. Legenda percintaan antara Roro Mendut
dan Pranacitra yang menampilkan ikon rokok sebagai obyek dari cerita yang ada di Jawa
tersebut membuktikan bahwa keberadaan rokok di tanah Jawa khususnya dan di Indonesia
pada umumnya sudah mapan. Legenda tersebut mengkisahkan Roro Mendut yang dibebani
pajak oleh Tumenggung Wiraguna sebesar tiga real sehari yang disebabkan cintanya
ditolak oleh Roro Mendut. Untuk membayar pajak yang dibebankan oleh Tumenggung
Wiraguna maka Roro Mendut membuka home industry rokok. Rokok produksi Mendut
diserbu peminat khususnya kaum pria, salah satunya adalah Pranacitra yang kemudian
menjalin cinta dengan Mendut.

Kebiasaan merokok mulai menyebar di pulau Jawa karena adanya kabar bahwa
kebiasaan merokok dapat menyembuhkan sakit bengek atau sesak napas. Mula-mula Haji
Djamari penduduk Kudus yang menderita sakit di bagian dadanya mempelopori
penggunaan minyak cengkeh dalam mengobati penyakitnya dan ternyata penyakitnya mulai
sembuh. Dengan naluri bisnisnya maka Haji Djamari mulai membuat “rokok obat” yang
diproduksi dalam skala industri rumah tangga dan laku di pasaran. Pada saat itu “rokok
obat” lebih dikenal dengan nama “rokok cengkeh”, kemudian sebutan tersebut berganti
menjadi “rokok kretek” karena bila rokok ini dibakar maka berbunyi berkemeretekan.
(Budiman & Onghokham,1987)

Perkembangan rokok kretek Indonesia dimulai di Kudus pada tahun 1890 kemudian
menyebar ke berbagai daerah lain di Jawa Tengah antara lain Magelang, Surakarta, Pati,
Rembang, Jepara, Semarang juga ke Daerah Istimewa Yogyakarta (Gatra, 2000: 54).
Perkembangan industri rokok di Indonesia ditandai dengan lahirnya perusahaan rokok
besar yang menguasai pasar dalam industri ini, yaitu PT. Gudang Garam,Tbk yang berpusat
di Kediri, PT. Djarum yang berpusat di Kudus, PT.HM Sampoerna, Tbk yang berpusat di
Surabaya, PT. Bentoel yang berpusat di Malang dan PT. Nojorono yang berpusat di Kudus.
Rokok Indonesia memiliki cita rasa yang berbeda dengan rokok luar negeri yang
biasa dikenal dengan nama rokok putih. Rokok Indonesia, yang dikenal dengan rokok
kretek (clove cigarette), mempunyai cita rasa yang berbeda karena adanya pemanfaatan
bahan baku cengkeh (sebagai tambahan aroma) selain tembakau sebagai bahan pokoknya.
Dalam sejarah perkembangannya produksi rokok cenderung mengalami peningkatan. Hal
ini disebabkan oleh banyak hal, salah satu sebabnya adalah makin dikenalnya rokok kretek
sehingga permintaan untuk rokok kretek meningkat. Sebelum tahun 1975 industri rokok
Indonesia masih didominasi oleh rokok putih yang diimpor. Setelah tahun 1975 industri
rokok kretek mampu menjadi primadona di negerinya sendiri.

Industri rokok di Indonesia merupakan industri yang banyak menyerap tenaga kerja
(sumber daya manusia, SDM). SDM dibutuhkan mulai dari penanaman tembakau dan
cengkeh di perkebunan, pengeringan tembakau dan cengkeh, perajangan tembakau dan
pelintingan rokok di pabrik-pabrik sampai pedagang asongan yang memasarkan rokok di
jalanan. Industri rokok di Indonesia menyerap tenaga kerja sekitar 500.000 karyawan, yang
bekerja langsung pada pabrik dan pada seluruh level struktur organisasi (Swasembada,
1999: 44). Penyerapan tenaga kerja tidak hanya ada di pabrik rokok saja tetapi bila
ditambah dengan jumlah orang yang terlibat dari hulu sampai hilir yang diawali dengan
petani tembakau dan cengkeh, karyawan produksi kertas pembungkus rokok, sampai
karyawan dalam jalur distribusi (ritel, outlet dan pedagang asongan), jumlah tenaga kerja
yang terserap dalam industri ini sekitar 18 juta jiwa (Gatra, 2000: 48). Perkembangan
teknologi memacu juga modernisasi industri rokok di Indonesia diawali dengan mesinisasi
yang dipelopori oleh PT. Bentoel pada tahun 1968 sehingga produksinya disebut dengan
sigaret kretek mesin (SKM). Walaupun ada modernisasi tetapi kebutuhan tenaga kerja
masih tetap tinggi yang diserap oleh proses produksi pelintingan rokok yang dikerjakan
oleh tenaga manusia dan kita kenal produknya selama ini dengan nama sigaret kretek
tangan (SKT).

Sejarah Rokok

Thursday, 15 September 2005
Dari segi bahan , rokok mempunyai beberapa istilah . Yang dimaksud dengan rokok atau sigaret adalah terbuat dari daun tembakau , dan kretek adalah rokok dengan aroma dan rasa cengkeh . Jadi rokok kretek adalah rokok yang dibuat dari daun tembakau dan mempunyai campuran aroma dan rasa cengkeh . Masyarakat Jawa sebagai perokok pertama, juga mengenal istilah rokok putih , sebutan untuk rokok tanpa cengkeh ( Joglosemar , 2003 ) Ada pula istilah rokok klobot yang terbuat dari daun jagung kering yang diisi dengan daun tembakau murni dan cengkeh .
Haji Jamhari diyakini sebagai pencipta rokok kretek dan mempopulerkannya pada sekitar tahun 1880 . Rokok kretek buatannya sangat ampuh sebagai obat dengan racikan khas cengkeh dan tembakau . Haji Jamhari meninggal dunia pada tahun 1890 , ketika sejumlah warga Kudus mulai mengikuti jejaknya membuat dan menjual rokok kretek , yang waktu itu masih dibungkus daun jagung kering dan disebut rokok klobot sesuai istilahnya dari dulu sampai sekarang ( Jawa Pos , Kamis Legi, 28 Agustus 2003 , halaman 16 ). Adalah M . Nitisemito yang juga dipercaya sebagai penemu dari rokok kretek ( Joglo Semar , 2003 ) M Nitisemito berasal dari Kudus , sekitar 50 km arah timur Semarang , Jawa Tengah . Sekitar tahun 1906 , Nitisemito menderita batuk dan asma yang tak kunjung sembuh . Dikarenakan keputusasaan dalam menghadapi sakitnya , ia mencampur tembakau dicampur dengan cengkeh yang telah digiling dan dibungkus dengan daun jagung kering yang kemudian disebutnya sebagai rokok klobot . Nitisemito pun merasa sehat setelah merokok klobot tersebut dan bermaksud menularkan kebiasaannya tersebut secara luas kepada masyarakat .

Terlepas dari siapa yang menemukan rokok kretek untuk pertamakalinya , M Nitisemito adalah orang pertama yang memperdagangkan rokok kretek dengan kemasan dan diberi merek . Sebelumnya , Nitisemito hanyalah seorang priyayi yang senang merokok klobot sekaligus sebagai pedagang tembakau . Perkenalannya dengan dunia usaha rokok berawal dari pertemuannya dengan Nasilah , yang seorang pembuat dan penjual rokok klobot . Para pelanggannya adalah para buruh , penjaja , atau pedagang kaki lima dan sais dokar yang ada disekitar rumahnya .

Jalinan kerjasama antara Nitisemito dan Nasilah yang kemudian menjadi suami istri inilah merupakan titik balik sejarah industrialisasi rokok kretek di Indonesia . Dibawah bendera perusahaannya , NV Bal Tiga , Nitisemito menjual rokok kretek tersebut dengan merk Bal Tiga yang bermoto : “Djangan Loepa Saja Poenja Nama “( Jawa Pos, Kamis Legi , 28 Agustus 2003 , halaman 16 ). Inilah rokok kretek pertama di Indonesia yang dicetak dengan baik dan menggunakan merk . Namun nasib perusahaan Nitisemito tak semulus perkembangan rokok kretek ciptaannya . Perusahaannya mengalami bangkrut pada tahun 1953 , disebabkan karena ketidak mampuannya bersaing dengan pesaing yang semakin banyak menyusul tumbuh pesatnya industri rokok kretek ( Joglosemar , 2003 )

Selain Bal Tiga , tercatat merek lain yang muncul hampir bersamaan di Kudus . Pada tahun 1913 berdirilah perusahaan rokok Goenoeng dan Klapa yang didirikan oleh M Atmowijoyo . Namun M Atmowijoyo tidak mengubah usahanya menjadi sebuah industri seperti halnya yang dilakukan oleh M Nitisemito . Hingga saat ini , perusahaan yang memproduksi merek Goenoeng dan Klapa masih memproduksi rokok klobot yang dibuat dengan tangan dan diikat dengan tali rami ( Jawa Pos , Kamis Legi , 28 Agustus 2003 , halaman 16 )

Sejarah juga mencatat sejumlah perusahaan yang mengikuti jejak Nitisemito mendirikan industri rokok . Perusahaan rokok tersebut antara lain Nojorono yang didirikan tahun 1932 . Nojorono dibangun oleh Tjoa Kang Hay dan dua kakaknya yaitu Tan Tjiep Siang dan Tan Kong Ping dengan nama perusahaan Trio . Produk-produk yang dihasilkan antara lain adalah Astrokoro, 555, dan Kaki Tiga . Beberapa waktu kemudian Tjoa Kang Hay meninggalkan perusahaan Trio untuk kemudian bekerjasama dengan pengusaha dari Kudus yaitu Ko Djie Siong dan Tan Djing Dhay untuk mendirikan perusahaan Nojorono . Produk yang masih terkenal sampai saat ini adalah Minak Djinggo ( Jawa Pos , Kamis Legi , 28 Agustus 2003, halaman 16 )

Perkembangan pabrik rokok kretek pun lebih banyak berkembang di pulau Jawa . Tercatat beberapa pabrik rokok besar di pulau Jawa misalnya Djambu Bol yang didirikan tahun 1937 oleh Haji Roesjdi Ma’roef , Sukun , Jarum di Jawa Tengah serta Bentoel , Gudang Garam , dan Sampurna di Jawa Timur termasuk beberapa pabrik kecil lainnya misalnya Menara di Solo , Retjo Pentoeng di Kediri , atau Pompa di Semarang ( Kompas , 29 September 2000 ) Hal ini menunjukkan bahwa rokok merupakan lahan usaha yang berkembang pesat dan menjanjikan dalam bidang perekonomian , baik bagi pengusaha , maupun bagi pemerintah dengan pendapatan dari pajaknya .
(diambil dari sumber dalam negeri)

dampak merokok

warning!!

taukah kalian, dengan merokok banyak hal negatif yang kalian akan dapatkan
akan saya tampilkan sedikit banyak foto2 ataupun gambar yang akan menjelaskan..
met menikmati dan simak dengan baik baik

SELAMATKAN HIDUPMU, KATAKAN TIDAK PADA NARKOBA